Senin, 06 Mei 2013

Goodbye Message. . .


Belum lama ini meninggal salah satu tokoh islam terkenal di Indonesia, alm. Ustad Jefri Al Buchori atau yang akrab disapa Uje. Sebelum beliau meninggal, beliau sempat mengatakan sesuatu... "“Kalau saya terus ceramah, terus siapa yang ceramahin saya? Ada kegelisahan dia. Saya menangkap ini hal luar biasa,” komentar Opick tentang sahabatnya itu. Hal senada juga diungkapkan oleh adik kandung Uje, Fajar Sidiq yang pernah mendengar keluhan kakaknya bahwa ia ingin berhenti berdakwah. “Gue mau istirahat, ceramah sudah capek,” kata Fajar menirukan ucapan almarhum Uje. " (Sumber).

Aku cuma heran aja sih, apa kata "berhenti" itu jadi sebuah salam perpisahan darinya? Untuk beberapa orang yang tidak sadar akan sebuah kata perpisahan, pastinya akan ngerasa nggak siap untuk kehilangan seseorang.


Another Case


Hal serupa juga pernah dikatakan papaku dulu. Beliau bilang mau istirahat kerja. "Stevany gak usah khawatir, belajar saja yang rajin." Tepat pagi harinya papaku benar benar berhenti dari pekerjaannya. Kita tau kalau Uje orang yang baik dan taat agama, menyebarkan ajaran agama melalui ceramahnya pada umat islam. Begitu pula aku mengenal papaku sebagai orang yang baik, jujur, rajin beribadah ke gereja.

Salah seorang teman baikku yang meninggal beberapa Tahun yang lalu juga mengatakan pesan perpisahan terakhirnya, "Aku bosan bertahun tahun hidup di sini terus, suatu saat, mungkin saat kuliah, aku bakal pergi dari kota ini. Mungkin aku pergi lebih dulu dari pada kamu stev. Sebelum aku pergi, aku pasti pamit kok" Aku masih ingat betul senyuman di pipinya waktu dia bilang begitu. Kita dulu memang pernah berjanji akan pergi keluar kota bersama2, keliling dunia, mungkin ke bulan. Yah dia sahabatku sejak kecil, kami punya impian yang akan kami wujudkan bersama. Sampai sekarang, mimpi itu masih tertulis jelas di lembaran kertas mimpiku. 6 Tahun berlalu tanpa bekas coretan di atasnya, hanya tetesan air mata. Beberapa hari setelah mengatakan demikian, dia berangkat ke airport, dan benar, dia mendapat tawaran masuk universitas, sedangkan aku masih menikmati liburan kelulusan. Dan terjadilah kecelakaan pesawat itu. Mulutku terbuka tapi tak ada satu katapun yang keluar dari sana. Mendengar beritanya mataku hanya bisa berkedip dan telingaku menjadi kedap. Kaget. . .

Kemudian aku tahu salah seorang gadis yang menderita sebuah penyakit. Dulu aku sebenernya gak suka sama dia karena perasaan cemburu. Yuki, mendengar penyakitnya semakin parah, aku cuma bisa mengelus dada dan berusaha membuang rasa iri dan cemburuku, dan sadar kalau dia memang orang yang baik, kenapa nggak, biar aku yang pendam perasaanku sampai bertahun2.
(Urusan cinta monyet) Aku dengar kabar dari temannya yang sekarang dekat denganku. Aku mendengar semua ceritanya. Yuki punya sebuah permintaan, permintaan terakhirnya. Sebuah salam perpisahan. Ketika penyakitnya kambuh dan semakin parah, Yuki terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di sana. Teman2nya berusaha menghubungi bahkan sampe maksa "orang" yang paling Yuki sayang untuk pergi jengukin dia, tapi "orang" tersebut gak bisa datang karena dia gak bisa ninggalin sekolahnya untuk pergi ke luar kota. Setelah Yuki yang ngomong sendiri, akhirnya mau deh dateng pergi ke sana, dan terpenuhilah permintaannya. Yuki sempat tersenyum dan tertawa lebar sebelum akhirnya dia tidur dengan tenang, untuk selamanya. . .

What Can We Learn

Yang aku tau dari mereka semua adalah... Mereka semua adalah orang yang gak suka buat ngucapin "selamat tinggal", tapi mereka tetep pamitan, meskipun dengan cara yang berbeda. Baru baru ini aku sadar akan semua itu. Aku percaya bahwa Tuhan punya rencana sendiri untuk mereka. Orang yang baik gak akan pergi tanpa salam perpisahan, orang yang baik pasti akan pergi ke atas, di tempat yang indah, ke tempat yang bernama surga, kebahagian abadi. Kepergian mereka tidak hanya meninggalkan tangis, tapi juga bahagia, dan kebanggaan bahwa kita telah mengenal orang yang baik di dunia ini.

Kayanya untuk hal hal seperti ini... aku harus jauh lebih peka lagi merasakannya.... huf...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar